Tugas Akhir
Studi Eksperimen Kualitas Beton Dengan Agregat Halus Dari Pasir Lokal Dan Pasir Muntilan
Beton adalah bahan yang terbuat dari campuran Bahan Pengisi (Pasir dan Kapur) dan bahan perekat (Air dan PC) dengan berat jenis antara 2300 kg/m3 s/d 2400 kg/m3. Penggunaan pasir harus dipilih yang memenuhi syarat menurut SK SNI –S–04–1989–F:28. Kualitas pasir sering kali didasarkan pada daerah asal pasir tersebut berada. Pasir dari daerah tertentu memiliki kualitas yang bagus, tapi dari daerah lain bisa jadi kurang bagus.
Pada penelitian ini dilakukan penelitian experimental dengan menguji kualitas pasir lokal dibandingkan dengan pasir Muntilan. Pasir Muntilan terkenal bagus karena Modulus Halus Butiran-nya masuk diantara jenis pasir agak kasar dan pasir halus. Mutu beton yang direncanakan adalah K-250 kg/cm2 pada umur 28 hari. Pengujian kuat tekan dan berat jenis beton dilakukan pada umur 7 dan 21 hari, masing-masing 3 buah benda uji yang berdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pasir lokal sebagai agregat halus memiliki kualitas yang kurang bagus dibandingkan dengan Pasir Muntilan. Hasil penelitian adalah kecepatan pengikatan awal beton dengan bahan pasir Merapi sebesar 60% kekuatan pada umur 7 hari dan untuk beton dengan pasir Muntilan sebesar 48%. Kuat tekan pada beton dengan pasir lokal pada umur 28 hari adalah 21.78 MPa dan untuk pasir lokal Kalikuning = 16.125 MPa. Prosentase Kuat tekan terhadap Kuat Tekan Rencana (K-250/ 250 kg/cm2) yang dihasilkan pada umur beton 7 hari adalah sebesar 63% untuk BPM yaitu sebesar 158.6 kg/cm3 dan 37% untuk BPK (93.7 kg/cm2). Pada umur 28 hari adalah 105% untuk BPM (262.478 kg/cm2) dan 78% untuk BPK (194,28 kg/cm2).
Keyword : Pasir lokal, Pasir Muntilan, Beton.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain