UPT Perpustakaan UNSIQ Wonosobo

Universitas Sains Al-Quran Jawa Tengah di Wonosobo

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
No image available for this title
Penanda Bagikan

Tugas Akhir

Sistem Informasi Manajemen Pada MI Ma'arif Klesman Mojotengah

Yudi Prastiyo - Nama Orang;

Perkembangan peradaban manusia pada dasarnya merupakan pengaruh perkembangan teknologi. Dengan kata lain, perkembangan teknologilah yang mendorong kemajuan peradaban manusia. Tentunya, selain faktor teknologi, masih ada banyak faktor yang mendorong kemajuan peradaban, misalnya kemajuan di bidang ekonomi, kedokteran, kesusasteraan dan sebagainya. Akan tetapi, dari sekian banyak faktor tersebut, yang menjadi faktor dominan adalah kemajuan teknologi.
Kemajuan peradaban manusia menurut futurolog Alvin Toffler dapat dibagi ke dalam empat tahapan periode perkembangan zaman. Perubahan dari satu zaman ke zaman yang lain diawali sebuah revolusi peradaban akibat penemuan suatu jenis teknologi yang mengakibatkan perubahan di seluruh dunia. Itulah sebabnya, perubahan tersebut diistilahkan revolusi. Oleh Toffler, keempat tahapan tadi disebut gelombang 0, gelombang 1, gelombang 2 dan gelombang 3.
Gelombang 0 ialah masa dimana manusia masih bergantung kepada alam. Manusia belum mengenal budidaya. Mereka sekadar mengambil makanan yang sudah disediakan oleh alam. Apabila manusia merasa lapar, ia akan mencari pohon yang buahnya dapat dimakan. Apabila buah-buah pohon di daerah tersebut sudah habis, manusia panda ke tempat lain untuk mencari makanan yang baru, dan demikian seterusnya. Manusia hidup secara nomaden sehingga diperlukan area cukup luas untuk dapat menghidupi sekelompok orang. Jadi, apabila kelompok orang tersebut kembali ke tempat semula, persediaan makanan di tempat itu sudah siap untuk dimakan lagi. Pada masa tersebut belum ada konsep kekayaan karena alam begitu luas, makanan berlimpah dan jumlah manusia masih sedikit.
Ketika jumlah manusia semakin bertambah banyak, manusia mulai berpikir bagaimana caranya menghasilkan bahan makanan tanpa membutuhkan area yang luas. Faktor rumah juga mendorong munculnya kebutuhan akan teknologi untuk menghasilkan makanan tanpa harus berpindah tempat. Tidak terlalu jelas kapan manusia menemukan teknologi bercocok tanam. Walaupun


Ketersediaan
#
Belum memasukkan lokasi Belum memasukkan lokasi
1056FST2018
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
FASTIKOM 1056 YUD s
Penerbit
Wonosobo : FASTIKOM UNSIQ., 2018
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
-
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

UPT Perpustakaan UNSIQ Wonosobo
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?