Skripsi
Konsep Pendidikan Akhlak Dalam Al-Qur`an (Kajian Ayat Q.S Ali Imran 159)
Pendidikan akhlak pada saat ini menghadapi berbagai bentuk permasalahan, seperti kecenderungan anak-anak pada zaman modern ini yang mengarah pada hal-hal yang menyebabkan dekadensi akhlak, akibat kurangnya pengetahuan dan pemahaman mereka tentang agama. Selain itu banyak pendidik pada saat ini yang kurang memberikan teladan yang baik kepada anak didiknya, padahal pendidik berperan sangat penting dalam membentuk akhlak anak didiknya, dan menyampaikan ajaran-ajaran yang terkandung dalam Al-Qur’an.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendidikan akhlak apa saja yang terkandung dalam Q.S. Ali Imran ayat 159 dan untuk mengetahui konsep pendidikan berdasarkan Q.S. Ali Imran ayat 159. Maka penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan (library Research). Sedangkan dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode dokumentasi dan penelusuran data online. Dan menggunakan metode analisis isi dan analisis wacana dalam analisis data.Hasil penelitian menunjukkan: (1) Lemah lembut dalam mendidik, Sebab manusia itu sesuai dengan sifat asasinya menerima nasihat jika datangnya melalui rasa cinta dan kasih sayang, seseorang yang dihadapi dengan cara demikian, akan terkesan di hatinya dan akan cenderung menyambut dan menerima dakwah dan ajakan yang diserukan kepadanya. (2) Memaafkan kesalahan anak didik,memberikesempatanuntukmemperbaikisegalasikap dan perilakuburukmereka dan secaraaktifmengarahkansikap dan perilakunya agar tidak mengulangi kesalahan lagi dan menjadikan perilakunya menjadi lebihbaik pada masa depan. (3) Melakukan musyawarah apabila terjadi pertentangan atau perbedaan pendapat antara pendidik dan anak didik maka sang pendidik seharusnya melakukan musyawarah bersama para muridnya, untuk mengetahui apa keinginan mereka dan mencari solusi yang terbaik dari masalah tersebut. Sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan baik. (4) Bertawakkal kepada Allah SWT, menyerahkan hasil dari semua usaha yang telah dilakukan kepada Allah. Karena apabila pendidik tidak bertawakkal kepada Allah kemudian hasil dari usahaya tercapai, maka dia akan merasa sombong dan menganggap bahwa hasil yang diperoleh merupakan buah dari apa yang dia lakukan sendiri. Tetapi apabila hasil yang diperoleh kurang memuaskan, maka dia akan merasa kecewa terhadap anak didiknya. Karena dia merasa sudah berusaha dengan maksimal tetapi tidak mendapatkan hasil yang diinginkan.
Tidak tersedia versi lain