Skripsi
Nilai-Nilai Pendidikan Sosial Untuk Meningkatkan Kepedulian Terhadap Sesama Dalam Film "Sang Pencerah" Karya Hanung Bramantyo
Pendidikan pada asasnya adalah pengalihan kebudayaan dari satu generasi ke generasi yang lain dan pengembangan manusiawi. Selain memperhatikan manusia sebagai objek dan subjek, pendidikan juga perlu memperhatikan masukan-masukan eksternal yang sangat luas cakupannya, antara lain yang selama ini dikenal dengan kebudayaan.
Seiring dengan kemajuan teknologi penanaman nilai-nilai pendidikan agama tersebut saat ini sudah dilakukan melalui media cetak seperti majalah, buku, surat kabar, bulletin, novel, komik dan media visual maupun audiovisual seperti televisi, internet, radio, komputer dan film. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan content analisis. Pengumpulan data dilakukan dengan menghimpun data dari berbagai literatur baik naskah film Sang Pencerah, buku-buku tentang kisah perjuangan K.H. Ahmad Dahlan, bahanbahan dokumentasi, majalah, jurnal, surat kabar, maupun wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Film Sang Pencerah terdapat serangkaian nilai-nilai pendidikan Islam yang perlu di tanamkan pada setiap jiwa manusia terutama kepada peserta didik, yakni bahwa setiap orang mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan semua ajaran agama dan menjauhi larangan sesuai ajaran al Qur'n sebagai bentuk pengakuan atas kemahaesaan Allah SWT dalam zat, sifat, perbuatan dan wujud-Nya; meneladani sifat-sifat Rasululllah SAW melalui it’tiba kepada Rasulullah SAW.; menegakkan syariat Islam dalam ibadah dan muamalah demi tegaknya ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari; dan membiasakan diri dengan nilai-nilai akhlakul karimah dalam pergaulan baik dalam kehidupan keluarga maupun bermasyarakat, (2) Penggunaan film Sang Pencerah sebagai alat bantu dalam pendidikan Islam sangat relevan dengan kondisi masyarakat muslim Indonesia saat ini. Film Sang Pencerah berbicara tentang Islam yang berprogresif, Islam yang aktualitatif, yang tidak hanya berbicara masalah syariat tapi juga kemashlahatan umat dalam kerangka menegakkan tauhid Islam secara murni, (3) Film Sang Pencerah juga mengajarkan kepada umat Islam Indonesia untuk melembagakan amal shalih yang fungsional dan solutif, untuk ikut serta bertanggung jawab atas problematika kehidupan sosial, dengan memecahkan problem keumatan yang berorientasi kekinian dan masa depan, termasuk dalamnya pendidikan, kemiskinan, sosial budaya, pengangguran maupun politik.
Kata kunci;Nilai Pendidikan Sosial, Film.
Tidak tersedia versi lain