Skripsi
Pembelajaran group investigation berbasis eksperimen terhadap keterampilan proses dan penguasaan konsep fisika (pembelajaran fisika pokok bahasan pemantulan cahaya kelas viii semester genap di mts sa al-hikam cendekia kec. Kalikajar kab. Wonosobo tahun pelajaran 2015/2016)
Siswa MTs SA Al Hikam Cendekia Kalikajar mengalami penurunan prestasi sekitar 3% hingga 14% untuk masalah yang berkaitan dengan menentukan sifat cahaya, besaran cahaya atau penerapan alat optik dalam keseharian. Hal tersebut mempengaruhi menurunnya peringkat sekolah MTs tingkat kabupaten berdasarkan nilai ujian nasional, dari peringkat 3 pada tahun 2013, kemudian menjadi peringkat 5 pada tahun 2014, dan menjadi peringkat 13 pada tahun 2015. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pembelajaran fisika dengan menggunakan model Group Investigation berbasis eksperimen terhadap keterampilan proses dan penguasaan konsep fisika siswa; (2) mengetahui pengaruh model pembelajaran Group Investigation berbasis eksperimen terhadap keterampilan proses sains siswa; dan (3) untuk mengetahui keefektifan penerapan model pembelajaran Group Investigation berbasis eksperimen dalam meningkatkan penguasaan konsep fisika siswa.
Model penelitian yang digunakan dalam bentuk One-Group Pretest-Postest Design. Sampel diambil secara purposive sampling, sampel penelitian adalah kelas VIII Putri 1 dan VIII Putri 2 sebagai kelas eksperimen yang terdiri dari 80 siswa. Sebelum adanya perlakuan siswa kelas eksperimen diberi pretes berupa tes kognitif. Dalam penelitian ini diambil dua kelompok perlakuan, yaitu: kelas yang diberi pembelajaran menggunakan metode ceramah dan kelas yang diberi pembelajaran menggunakan model Group Investigation berbasis eksperimen. Pengambilan data menggunakan teknik tes, observasi dan dokumentasi. Hasil tes berupa nilai pretes dan postes, sedangkan teknik observasi merupakan penilaian keterampilan proses siswa pada saat pembelajaran. Adapun dokumentasi berupa data-data yang dibutuhkan terkait penelitian seperti nilai ujian semester ganjil siswa kelas VIII, sarana-prasarana sekolah, dll. Setelah siswa mendapat perlakuan yang berbeda selanjutnya diberi postes berupa tes kognitif IPA fisika yang sama juga.
Hasil pengujian hipotesis didapat nilai thitung = 9,01 sedangkan ttabel dengan dk = 79 dan taraf kesalahan 5% sebesar 0,063. Karena thitung > ttabel yaitu 9,01 >57,79, maka H0 ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa model Group Investigation berbasis eksperimen efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa. Selanjutnya uji gain penguasaan konsep siswa didapat indeks sebesar 0,54 yang menunjukkan peningkatan dengan kriteria sedang. Selain itu uji gain terhadap keterampilan proses siswa didapat indeks sebesar 0,54 berdasarkan tes tertulis dan indeks gain sebesar 0,43 berdasarkan hasil observasi. Sehingga dapat dikatakan bahwa keterampilan proses siswa mengalami peningkatan dengan kategori sedang. Dapat dikatakan bahwa dengan penerapan model pembelajaran Group Investigation berbasis eksperimen maka penguasaan konsep dan keterampilan proses siswa mengalami peningkatan yang cukup baik.
Tidak tersedia versi lain