Skripsi
Etika belajar dalam kisah nabi khidir as. (kajian al-qur'an surat al-kahfi ayat 66)
Setiap orang yang menuntut ilmu pastinya memiliki tujuan untuk memperbaiki kehidupannya agar lebih memberikan manfaat untuk dirinya dan orang lain di kehidupan masa yang akan datang. Namun, saat ini banyak orang yang belajar namun mengabaikan syarat-syarat dan etika untuk belajar. Bahkan masih banyak orang yang tidak mengetahui kisah-kisah orang terdahulu ketika belajar atau menuntut ilmu. Maka sesuai dengan keadaan tersebut, penulis merasa perlu menengok bagaimana etika belajar dalam kisah Nabi Khidir dalam surat Al-Kahfi ayat 66, dengan pokok permasalahan bagaimana etika belajar dalam kisah Nabi Khidir dalam surat Al-Kahfi ayat 66.
Penelitian ini adalah Al Qur’an Surat Al-Kahfi ayat 66. Metode penelitian kualitatif dengan sumber data primer : Surat Al-Kahfi ayat 66 dan sumber sekunder: buku-buku pendukung. Metode analisis yang digunakan adalah metode maudhu’I dan tahlili. Analisis terhadap etika belajar dalam surat Al-Kahfi ayat 66 adalah : bahwa ternyata dalam ayat tersebut terdapat beberapa makna tersirat mengenai etika peserta didik ketika belajar atau menuntut ilmu. Diantaranya seorang peserta didik harus bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, dan meminta izin terlebih dahulu sebelum memulai pembelajaran.
Hasil penelitian menunjukkan : 1) Etika belajar dalam kisah Nabi Khidir Al-qur’an Surat Al-Kahfi ayat 66 dapat disimpulkan bahwa dalam menuntut ilmu, seorang peserta didik harus memiliki kesungguhan dan kegigihan untuk belajar, ikhlas, mencari guru yang lebih ahli, rendah hati dan tidak sombong, dan sabar.
Kata kunci: Etika Belajar, Kisah Nabi Khidir as.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain