Tugas Akhir
Perbandingan Algotirma Huffman Dan Disrete Wavelet Transform (Dwt) Pada Kompresi Citra Png
Kompresi atau pemampatan adalah sebuah cara memadatkan data untuk memperkecil ruang penyimpanannya sehingga lebih efisien dalam menyimpan atau mempersingkat waktu dalam pertukaran datanya. Kompresi citra bertujuan meminimalkan kebutuhan memori untuk merepresentasikan citra digital dengan mengurangi duplikasi data di dalam citra, sehingga memori yang dibutuhkan menjadi lebih sedikit daripada representasi citra semula.
Algoritma Huffman menggunakan prinsip pengkodean yang mirip dengan kode Morse, yaitu setiap karakter dikodekan hanya dengan beberapa bit, dimana karakter yang sering muncul dikodekan dengan rangkaian bit yang pendek dan karakter yang jarang muncul dikodekan dengan rangkaian bit yang lebih panjang.
Discrete Wavelet Transform (DWT) merupakan dekomposisi citra pada frekuensi subband citra tersebut. Komponen subband transformasi wavelet dihasilkan dengan cara penurunan level dekomposisi. Implementasi DWT dilakukan dengan cara melewatkan sinyal melalui level low pass filter (LPF) dan level high pass filter (HPF), dimana HPF digunakan untuk menganalisis frekuensi tinggi dan LPF digunakan untuk menganalisisis frekuensi rendah serta melakukan down sampling pada keluaran masing-masing filter.
Parameter akhir yang digunakan untuk membandingkan algoritma Huffman dan Discrete Wavelet Transform adalah hasil Peak Signal to Noise Ratio, Rasio hasil kompresi citra dan ukuran citra hasil kompresi serta waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kompresi citra.
Hasil dari kompresi dua algoritma menunjukkan bahwa kompresi citra dengan algoritma Huffman memiliki kualitas yang lebih baik dari algoritma DWT namun membutuhkan waktu yang jauh lebih lama dibandingkan algortima DWT.
Kata Kunci :
Kompresi Citra, Algoritma Huffman, Algoritma Discrete Wavelet Transform, Peak Signal to Noise Ratio.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain