Skripsi
Konsep Pendidikan Karakter Berbasis Iman Dan Taqwa Terhadap Anak Di Sekolah (Kajian Buku Pendidikan Karakter Berbasis Iman Dan Taqwa Karya Novan Ardy Wiyany, M.Pd.I)
Dan penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Yaitu penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tanggungjawab pendidik dalam pendidikan anak didiknya dan juga konsep pendidikan karakter di sekolah.
Karena penulis melakukan studi kepustakaan, maka data-data yang diperoleh sebagian besar berasal dari perpustakaan. Di perpustakaan penulis lebih mudah mengakses bermacam-macam sumber yang relevan dengan obyek penelitian. Setelah sumber data terkumpul, langkah selanjutnya yakni mengorganisir materi secara sistematis dengan cara membaca, menelaah, mencatat bagian-bagian penting relevan adapun analisisnya menggunakan analisis deduktif dan induktif.
Menurut Novan Ardi Wiyani konsep pendidikan karakter di sekolah dapat dilakukan dengan enam strategi dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan anak, yaitu: pertama, integrasi iman dan taqwa dalam visi, misi, tujuan dan strategi sekolah; kedua, optimalisasi pelaksanaan pendidikan agama islam disekolah; ketiga, integrasi iman dan taqwa dalam proses pembelajaran; keempat, pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler berwawasan iman dan taqwa; kelima, pembentukan school culture yang mendukung peningkatan kualitas iman dan taqwa; keenam, melaksanakan kerjasama antara sekolah dengan orang tua peserta didik.
Novan Ardy juga menjelaskan tentang syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi pendidik/guru yaitu: Dia harus mengerti ilmu mendidik sebaik-baiknya sehingga segala tindakannya dalam mendidik disesuaikan dengan jiwa anak didiknya, Dia harus memiliki bahasa yang baik dan menggunakannya sebaik mungkin, sehingga dengan bahasa itu anak tertarik kepada pelajarannya. Dan dengan bahasa itu dapat menimbulkan perasaan yang halus-halus kepada anak, Dia harus mencintai anak didiknya, sebab cinta senantiasa mengandung arti menghilangkan kepentingan diri sendiri untuk keperluan orang lain.
Kata Kunci: Konsep Pendidikan, Karakter, Tanggungjawab Pendidik
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain