Tugas Akhir
Analisa kelayakan kinerja operasional angkutan kota (studi kasus rute terminal Wonosobo-Kertek)
Kebutuhan akan sarana transportasi dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan akibat semakin banyaknya kegiatan-kegiatan yang membutuhkan jasa transportasi sehingga bertambah pula intensitas pergerakan lalu lintas antar kota. Contohnya saja perjalanan penduduk dari Wonosobo-Kertek yang jumlahnya terus mengalami peningkatan. Maka untuk itulah akan diteliti bagaimana kerja pelayanan dan kebutuhan akan transportasi yang tinggi pada angkutan umum angkot yang melayani rute Wonosobo-Kertek. Angkutan umum sebagai bagian dari sistem transportasi masyarakat dan merupakan salah satu kebutuhan masyarakat yang apabila tidak ditangani dengan baik dan benar akan menjadi masalah bagi kehidupan.
Penelitian ini membahas mengenai kinerja angkutan umum yang melayani rute Wonosobo-Kertek, sehingga diperoleh kinerja pelayanan yang memadai, baik bagi penyedia jasa maupun pengguna angkutan tersebut. Dalam penelitian ini yang dilakukan adalah identifikasi kinerja angkot ditinjau dari kinerja dengan parameter menggunakan standar World Bank yaitu kerapatan, waktu perjalanan, waktu menunggu, faktor muat (load factor), tingkat ketersediaan (availability), jarak perjalanan (utilitas). Dari identifikasi kinerja tersebut didapatkan gambaran mengenai pelayanan oprasiaonal angkutan umum angkot yang melayani rute Wonosobo-Kertek.
Data dari penelitian diperoleh dengan survey secara langsung di terminal Wonosobo dan Kertek, yaitu penghitungan jumlah kendaraan yang dilakukan selama 3 hari (28, 30 September dan 3 Oktober) pada jam 06.00-17.00 WIB. Kemudian hasil penelitian diolah dan disajikan dalam bentuk tabel data kendaraan, dan kemudian dianalisis kinerjanya.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kinerja angkutan umum angkot belum cukup baik bila ditinjau dari segi kerapatan, waktu perjalanan, tingkat ketersediaan (availability), dan utilitas. Sedangkan untuk Kecepatan perjalanan, headway, waktu menunggu, dan faktor muat penumpang dapat dikatakan baik karena sudah memenuhi standar yang telah ditapkan World Bank.
Untuk meningkatkan kinerja keseluruhan perlu dilakukan pengoptimalan jumlah angkutan umum angkot yang diambil berdasarkan 90% okupansi angkutan.
Kata kunci: (kinerja, operasional angkutan kota)
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain