Skripsi
Internalisasi pendidikan ahlusunnah wal jama'ah an-nahliyyah di sekolah (studi di SMA Takhasus Al-Qur'an Kalibeber Wonosobo tahun ajaran 2015/2016)
Muculnya fenomena-fenomena ajaran transnasional di sekolah menjadi dilema yang mendalam terhadap eksistensi tradisi kepesantrenan. Sebut saja ektra Rohis di institusi sekolah umum yang kian marak diselubungi oleh pemikiran revivalisme Islam yang eklusif sehingga tidak heran jika siswa yang sudah lulus sekolah mempunyai persepsi yang selalu menyalahkan setiap orang yang masih menjaga tradisi Ahlusunnah Wal Jamā’ah An-Nahdliyyah seperti budaya maulid, tahlilan, manaqib dan lain sebagainya.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif yang merupakan suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena yang lainnya.
Hasil dari penelitian yang di SMA Takhassus Al-Qur’an bahwa proses internalisasi pendidikan Ahlusunnah Wal Jamā’ah An-Nahdliyyah di SMA Takhassus Al-Qur’an di lakukan sejak sekolah tersebut didirikan hingga saat ini dan untuk siswa proses dimulai sejak siswa dinyatakan sebagai anggota sekolah. Tantangan dan hambatan proses internalisasi pendidikan Ahlusunnah Wal Jamā’ah An-Nahdliyyah yaitu adanya pergantian kurikulum yang merombak keberlangsunganya pendidikan Ahlusunnah Wal Jamā’ah An-Nahdliyyah di sekolah. Dan upaya yang dilakukan untuk mempertahankan internalisasi pendidikan Ahlusunnah Wal Jamā’ah An-Nahdliyyah dengan melestarikan tradisi-tradisi yang berkembangan dikalangan NU.
Kata kunci: Intrernalisasi, Pendidikan, Ahlusunnah Wal Jamā’ah An-Nahdliyyah .
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain